Pemuda asal Pinrang, Sulawesi Selatan ini memulai bisnis di bidang pertanian setelah mengikuti Program Magang Jepang yang difasilitasi Kementerian Pertanian (Kementan) pada 2012
Mewujudkan pertanian maju, mandiri dan modern mensyaratkan adanya proses learning, melalui pendidikan formal (sekolah) dan anlearning, melalui keteladanan (mencontoh).
Kegiatan magang bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada pemuda tani Indonesia belajar tata kelola pertanian yang maju, mandiri, dan modern di Jepang, dengan harapan dapat dicontoh dan diterapkan sekembalinya ke Tanah Air.
Calon peserta magang Jepang ini akan diberikan pembekalan selama 75 hari kedepan. Dengan berbagai pelatihan dan materi dari BBPP Batangkaluku salah satu UPT Pelatihan dibawah BPPSDMP Kementan.
Karena itu, Dedi meminta kepada peserta yang terpilih tersebut, agar selama di Jepang harus betul-betul memahami seluk-beluk bagaimana bisnis pertanian agribisnis dari hulu hingga hilir.
Mantan gubernur dua periode Sulawesi Selatan itu mengatakan, belajar di negara Jepang memiliki keistimewaan. Hal ini karena masyarakat Jepang sangat gigih, kuat, kokoh, dan penuh semangat.
Mengutus petani muda ke Jepang untuk belajara merupakan salah satu strategi Kementan untuk menggenjot pengusaha milenial pertanian yang profesional berdaya saing, dan berjiwa wirausaha.
Perluas Jaringan Kerja, Ikamaja Jatim Siap Gelar Jambore 2024